16.10.09

Sebuah tarian untuk kawan, Batu

Demi sebuah derai begitu keras menghantam
Aku percaya tidak ada yang pernah menjadi batu

Batu
Batu
Batu
Batu

Sekeras batu itu,
Air mata yang mengalir mengalur, siapa bisa menyangkalnya

Berlanjut pada derai yang pada akhirnya terhenti,
Kau, seorang batu

Batu
Batu

Terlalu lama didera dingin, bukan hujan..........

Dingin, ya dingin

Bukan hujan yang membuat lubang, bukan

Demi pijakanku, bukan
Langkahmu tak pernah terhenti, dan batu itu tak pernah memaksa henti
Aku percaya sebuah derai, bukan derai pertama, bukan terakhir

Sekali lagi, demi pijakanku, demi sembahanku, BUKAN!

Deraikanlah air matamu, derai, derai teriakku!
Kita telah berpijak pada pijakan yang sama, derai!

Satu lubang, bertahan, tak tertutup, tapi
tertambal.
Rapi.
Dan esok, rapi.

Derai membuat lubang, membuat lubang,
Pada batu, tetesan, air mata air.
Bukan, penghenti langkah, demi pijakanku, bukan.

Aku percaya, kelak, Rapi, wahai..
Batu.

Haekal Adzani.16.10.09.23.53.P.M.
Untuk seorang sahabat.

Tidak ada komentar: