21.5.09

Karena Hidup Terlalu Pendek Untuk Ditangisi dan Ditertawakan

Akhirnya, sampai juga kita di pertengahan sebuah cerita. Cerita yang jauh dari akhir namun sangat panjang meski kuhitung tetap tak cukup jika diukur dengan bentuk atom dan nalar.

Percayalah, aku tak pernah memilih untuk memulainya.

Di saat semua orang membicarakan tentang sulitnya berada di dalam kehidupan terbaik, aku mencoba untuk terus percaya aku berada di sana. Karena semangat yang selalu kucurahkan setiap harinya.

Di sebuah perjalanan aku melihat seorang anak menuntun ibunya, tua, renta dan di saat yang sama, ayahnya sedang mendorong gerobak dengan tangan kiri gemetar. Dia tidak memilih untuk melakukan itu, namun itu sebuah tuntutan. Siapa hendak melakukan itu?
Dia inginkan adalah hidup layak. Di usia semuda itu dia menginginkan pendidikan yang layak, makanan yang layak, kehidupan yang layak. Tapi apa dia bisa memilih? Memilih untuk mengenyam pendidikan, makanan, dan kehidupan yang layak? Kita tidak perlu bertanya padanya karena kita terlalu terdidik untuk bertanya seperti itu.
Justru kita lebih baik belajar dari itu, segala penderitaan yang kita anggap paling sakit akan kita hilangkan. Karena di luar sana, manusia yang tidak memilih untuk hidup, mereka harus tetap hidup. Tanpa pilihan.

Dan kita, yang tidak pula memilih untuk hidup, seharusnya berada di dalam lingkaran orang-orang yang dapat memilih, untuk menjalani kehidupan. Lahir, tumbuh, menikmati masa muda, bekerja, menikmati hari tua, mati dengan layak.

Sehingga, kita yang tidak pernah memilih untuk hidup. Bisa memiliki pilihan dalam hidupnya.

Wahai langit, aku percaya di atasmu masih ada lapisan tak berujung, dan di bawah tanah masih ada lapisan-lapisan yang tidak pernah kita percaya bahwa itu ada
Sehingga manusia menyadari bahwa mereka tidak bisa selalu menyeringai puas, atau menangis sedih karena manusia sendirilah yang memilih

Demi segala jalan yang tersurat, Wahai partikel tak bermateri
Aku, datang ke dunia tanpa pilihan,
tapi
Kehidupan yang dijalani, masih dapat kupilih.
Mati, atau tetap hidup. dan berjalan.


Aku tak pernah memulainya, percayalah. Tapi aku terlalu bodoh untuk berpikir mengakhirinya, lalu mati.

Malam terlalu pendek untuk dilewati dengan penyesalan.

Bandung, Kamis 21 Mei 2009 3:13 A.M.
The night is getting old.