Di tengah gurun pasir bermandikan terik matahari
Terjadi sebuah pertarungan, tanpa saksi hidup
Hanya cerita, dan bentangan tanah tanpa tepi, sesekali tampak oase,
Ah, hanya fatamorgana
Sebuah pukulan mendarat di pelipismu
Memuncratkan begitu banyak darah
Kau balas dengan sebuah pukulan tepat ke dadaku
Berkali-kali, berkali-kali, berkali-kali!!!
Hingga akhirnya aku pun tersungkur
Terlalu muda jika kita mengingat masa lalu,
Belum banyak yang kita habiskan bersama
Amarah, ya, amarah telah merobek-robek kertas itu
Kertas kusut yang kita rapikan bersama
Kini tergambar codetan-codetan merah
Amis,
kau tinggalkanku di sana
Terik matahari mendidihkan darahku
Aku yakin kaupun menitikkan air mata
Seperti halnya diriku
Aku terbangun, dari tidur
Perkelahian terus berkecamuk, tadi hanya imajinasi
Kali ini nyata
Aku tidak bermimpi
Aku menyaksikan pertunjukkan antara aku dan musuhku,
Diriku.
26.05.09
26.7.09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
coba disajikan dalam bentuk cerita monolog, penuhi dengan makna leksikal, percaya deh pembaca pasti lebih terhibur. Pasalnya ide tulisannya udah bagus, tinggal kemasannya aja.
Keep posting kal..
_SM
Posting Komentar